Kaltrofen obat apa?
Kaltrofen adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan yang merupakan gejala dari beberapa jenis penyakit seperti reumathoid arthritis, osteoarthritis, gout akut dan spondilitis ankilosa. Dalam sediaan gel obat ini digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat trauma, cedera saat olahraga, nyeri otot ringan dan peradangan pasca trauma.
Kaltrofen mengandung bahan aktif berupa ketoprofen yang merupakan senyawa obat dari jenis anti inflamasi non steroid (OAINS). Obat jenis ini memiliki efek analgetik (pereda nyeri) serta efek antiinflamasi. Obat ini tersedia dalam beragam sediaan mulai dari gel, tablet salut enterik, kapsul lepas lambat, dan suppositoria. Sebagai obat keras, gunakan obat ini hanya jika disarankan oleh dokter Anda.
Ringkasan Obat Kaltrofen
Jenis obat | OAINS, analgetik |
Kategori | Obat bebas keras |
Kandungan | Tiap tablet salut enterik: ketoprofen 50 mg dan 100 mg; tiap gram gel: ketoprofen 2,5 mg; per kapsul lunak suppositoria: ketoprofen 100 mg; tiap kapsul lepas lambat: ketoprofen 200 mg |
Kegunaan | Meredakan nyeri akibat artrithis reumathoid, osteoarthritis, gout, spondilitis ankilosa, serta nyeri ringan seperti nyeri otot dan peradangan pasca trauma |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori C (boleh dengan syarat) |
Produsen | Kalbe Farma |
Harga |
|
Cara Kerja dan Fungsi Obat Kaltrofen
Fungsi Kaltrofen dalam tubuh yaitu sebagai pereda nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sendi dan muskoloskeletal seperti reumathoid arthritis, osteoarthritis, spondilitis ankilosa, brusitis, tendinitis, serta nyeri pasca operasi atau nyeri dan peradangan ringan hingga sedang lainnya. Manfaat ini didapat dari bahan aktifnya yang berupa ketoprofen, salah satu obat dari golongan anti inflamasi non steroid (OAINS).
Sepertihalnya obat anti inflamasi non steroid lainnya, ketoprofen yang merupakan turunan dari senyawa asam propionik ini memiliki efek analgetik (pereda nyeri), antipiretik (menurunkan panas demam), serta anti inflamasi. Senyawa obat ini dapat mengikat secara reversibel enzim siklookisegenase -1 dan 2 (COX-1 dan COX-2) sehingga menyebabkan berkurangnya produksi prostaglandin. Berkurangnya produksi prostaglandin memicu berkurangnya peradangan serta nyeri.
Indikasi dan Kegunaan Kaltrofen
Kaltrofen digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat gangguan fungsi sendi dan otot serta nyeri lainnya seperti pada beberapa kondisi berikut:
- Arthritis
- Reumathoid.
- Spondilitis ankilosa.
- Osteoarthritis.
- Bursitis.
- Tendinitis.
- Nyeri pasca operasi.
- Nyeri dismenore.
- Nyeri dan peradangan pada sendi dan otot lainnya.
- Nyeri dan peradangan ringan hingga sedang pada otot dan sendi (untuk sediaan gel).
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang dengan riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap ketorpofen, aspirin, asetosal atau OAINS lainnya.
- Orang dengan riwayat perdarahan, perforasi, atau tukak saluran cerna yang dipicu pemberian OAINS.
- Penderita pendarahan saluran cerna, dispepsia kronis, gagal jantung parah atau sedang diterapi untuk meredakan nyeri pasca operasi baypass jantung.
- Orang dengan riwayat proktitis dan ambeien (untuk sediaan suppositoria).
- Penderita gangguan fungsi ginjal dan hati berat.
- Ibu hamil pada trimester ke-3.
Dosis Kaltrofen dan Aturan Pakai
Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.
Dosis Kaltrofen untuk mengatasi nyeri persendian dan otot
- Dosis dewasa: sediaan tablet 50 mg 4 kali sehari atau 75 mg 3 kali sehari. Maksimal 300 mg per hari. Dalam sediaan kapsul lepas lambat 100 – 200 mg sekali sehari, tergantung berat badan pasien dan keparahan kondisinya. Maksimal 200 mg per hari. Untuk sediaan suppositoria, 1oo mg sekali sehari (pada malam hari) atau dua kali sehari. Maksimal 200 mg per hari.
- Dosis lansia: gunakan dosis paling kecil dan durasi singkat mungkin.
Dosis Kaltrofen untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan dismenore
- Dosis dewasa: dalam sediaan tablet 25 – 50 mg 3 – 4 kali sehari sesuai kebutuhan. Dalam sediaan kapsul lepas lambat 100 – 200 mg sekali sehari tergantung pada berat badan dan keparahan kondisi.
- Dosis lansia: gunakan dosis terkecil dan dalam waktu paling singkat.
Dosis Kaltrofen untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan dismenore
- Dosis dewasa: dalam sediaan tablet 25 – 50 mg 3 – 4 kali sehari sesuai kebutuhan. Dalam sediaan kapsul lepas lambat 100 – 200 mg sekali sehari tergantung pada berat badan dan keparahan kondisi.
- Dosis lansia: gunakan dosis terkecil dan dalam waktu paling singkat.
Dosis Kaltrofen gel untuk mengatasi nyeri dan perandangan ringan lokal
- Dosis dewasa: dalam sediaan gel 2,5%, kurang lebih 2 – 4 gram 2 – 4 kali sehari. Aplikasikan secara merata dan lakukan pemijatan untuk hasil maksimal. Maksimal digunakan hingga 7 hari.
- Dosis anak-anak: umur lebih dari 15 tahun, untuk sediaan gel 2,5% sama dengan dosis dewasa.
Aturan pakai:
- Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makanan atau susu untuk mengurangi efeknya pada pencernaan.
- Untuk sediaan tablet salut enterik dan kapsul lepas lambat, obat harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
- Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Kaltrofen pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
- Untuk sediaan gel hindari penggunaan lebih dari 7 hari berturut-turut.
Efek Samping Kaltrofen
Kaltrofen umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan. Efek samping kaltrofen meliputi:
- Dispepsia.
- Mual dan muntah.
- Diare.
- Konstipasi.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Ruam kulit.
- Vertigo.
- Edema.
- Insomnia.
- Penurunan fungsi ginjal dan hati.
Efek Overdosis Kaltrofen
Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Kaltrofen dapat berupa hipotensi, bronkospasma, serta pendarahan gastrointestinal. Jika kondisi ini terjadi segera melapor ke dokter Anda untuk mendapatkan penanganan tepat secepat mungkin.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi aspirin, asetosal atau jenis OAINS lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati ringan hingga sedang, memonitor fungsi ginjal dan jantung mungkin diperlukan.
- Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat aseptik meningitis, gagal jantung, edema.
- Dalam sediaan gel hindari mengenai jaringan mukosa atau area mata dan hanya boleh digunakan pada anak di bawah umur 12 tahun jika disarankan dokter.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Kaltrofen untuk ibu hamil?
Bahan aktif Kaltrofen berupa ketoprofen digolongkan sebagai obat kategori C untuk ibu hamil. Hal ini berarti studi bahan obat ini pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu penggunaannya selama kehamilan jika sangat dibutuhkan saja dan hindari penggunaan pada trimester ke-3.
Bolehkah Kaltrofen untuk ibu menyusui?
Belum diketahui apakah bahan aktif Kaltrofen dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Untuk menghindari kemungkinan efek samping yang dapat diderita bayi yang menyusu, maka obat ini tidak direkomendasikan penggunaannya selama menyusui.
Interaksi Obat
Hati-hati saat menggunakan Kaltrofen bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Kaltrofen dengan obat-obat berikut:
- Obat antikoagulan, menurunkan efektivitas kaltrofen.
- Hydrochlorothiazide, meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal.
- Methotrexate, Kaltrofen dapat meningkatkan toksisitas methotrexate.
- OAINS, meningkatkan risiko pendarahan, perforasi, dan tukak saluran cerna.
- Probenecid, mengurangi efektivitas probenecid.